BARANG HILANG
by : Irmayani
Suatu hari ada seorang anak kecil berumuran 5 tahun sedang
membongkar-bongkar gudang berkas-berkas ayahnya. Sambil ngedumel ia terus
mencari. Ibunya yang kala itu masih tidur dipembaringan
“Bintang..
apa yang kamu cari nak?” suara sang ibu tidak menghentikan gerakannya
“Bintang
cari boneka beruang bintang ma... tadi malem masih ada” tangannya masih sibuk
mencari
“mandi
dulu ya sayang... udah sore, bentar lagi ayah pulang” mendengar kata ayah
pulang, anak yang dipanggil bintang tadi bergegas ke kamaar mandi.
Seusai mandi ia menangis. Sambil memakai baju ia terus
ngedumel karena sampai saat ini boneka beruang teman tidurnya belum juga
ketemu.
“udah
donggg nangisnya sayang.. mama jadi ikutaan sedih nih..” wanita paruh baya itu
memanyunkan bibirnya.
“kalo
tedy belum ketemu juga.. siapa temen tidur bintang...” Bintang terisak
“nanti
malam mama yang temenin tidur.” Senyumnya merekah
“janji...”
bintang mengaitkan jarinya.
2 hari berlalu Bintang sudah tidak mencari boneka Tedy
bearnya lagi. Namun ia kembali menangis karena baju Mashanya tidak ada
dilemari. Bintang selalu memakainya setiap pagi. Baju kesayangannya.
“hu...
hu... tedy ilang, baju masha ilang.. Maaaaa kenapa semua ilang. Jangan-jangan
dirumah kita ada pencuri ya maa” bintang menangis sejadi-jadinya
“cuppp
cuppp.. mungkin nyelip. Coba cari pelan-pelan lo sayang..” Sang ibu memilah
baju yang ada dilemari.
“enggak
ada kan? Kemarin masih ada, sekarang udah enggak ada.. huuu huuuu” bintang
terus menangis, sang ibu kewalahan menenangkannya.
“kan
masih banyak baju yang bagus-bagus punya bintang.. nanti yang lain cemburu loh
kalau enggak bintang pake. Pake baju ini yahh yang dibeliin nenek” sang ibu
menawarkan baju gaun berwarna pink muda. Bintang menggeleng tegas, masih kekeuh
dengan pilihannya.
“coba
dulu deh.. kayak baju cinderella loh ni.. cinderella kan pakai baju kaya gini
kan?” bintang mengangguk, meski ragu namun ia memakainnya juga.
“tuh
kan apa mama bilangg,, cantik nya anak mama..” sang ibu memperhatikan anaknya
yang memutar-mutar gaunnya didepan cermin.
“ma...
buat rambutnya kayak cinderella..” sang ibu lega, akhirnya anaknya mau memakai
baju pilihannya.
Bintang mulai melupakan baju masha kesukaannya namun ia
kembali disibukkan mencari kelincinya yang sudah tidak ada di kandang. Ia
mencari di halaman belakang juga tidak ditemukan. Karena lelah mencari. Dengan
jurus andalan ia menangis. Sang ibu dari dapur berlari menghampiri bintang yang
kian terisak.
“Bonna..
enggak ada” Bonna adalah nama kelinci jantan milik bintang yang diberi kakeknya.
Sang
ibu dengan jurus andalan terus membujuknya. “mungkin Bonna lagi lari-lari di
halaman depan, udah bintang cari didepan?” matanya mengamati halaman depan, dan
tidak ditemukan kelinci putih yang anaknya maksud. Hanya ada satu kelinci
bercorak keabu-abuan.
“huuu
huuu... Bonna ilangggg” Bintang terus menangis kali ini lebih keras dari biasanyaa.
“cuppp
cuppp... kan masih ada kelinci satu lagi, tuh si Benni” sang ibu menunjuk
kelinci yang sedang memakan wortel didalam kandang.
“enggak
mauuuuu, maunya Bonnaaa”
“loh,,
Bintang kok gitu? Benni kan juga temen Bintang, liat tuh si Benni kesepian gada
temennya.” Sang ibu menunjuk kelinci yang dinamai Benni tersebut.
“Benni
enggak nangis” katanya memperhatikan kelinci tersebut yang masih asyik memakan wortelnya.
“iyah,
enggak nangis. Kalau Bintang mainnya sama Bonna terus, lama-lama Benni nangis.”
Sang ibu terus meyakinkan anaknya
“benni
kan kelinci, mana bisa nangis” Bintang lupa dengan tangisannya, malah sibuk
ikut memberi makan wortel kelincinya.
“Bisa
dong... kalau bintang enggak ajak main terus.”
“ihhhh
Benni makannya banyak bangetttt. Ma,, Ma,,, ambil lagi wortelnya” tangan
mungilnya bergerak-gerak kegirangan berlari mengambil segenggam wortel. Dengan
kepayahan.
“ayooo
makan yang banyak Benni.. biar kayak balon hahahahaha” gigi-gigi kelincinya
terlihat jelas ketika bocah mungil itu tertawa.
sang ibu memeluknya begitu erat, membuat bocah tersebut
menghentikan tawanya. Dengan wajah polosnya ia mengusap air mata ibunya yang
kian menderu.
“Mama
kenapah? Bintang jahat yah Ma..” wanita yang dipanggil mama tersebut tersenyum
haru melihat kekhawatiran anaknya.
“enggak
papa sayang... yuk masuk udah sore, bentar lagi Ayah pulang..”
“ye ye
ye ayah pulangggg” bintang menari-nari sambil berloncat kegirangan mendengar
ayahnya akan pulang.
Sambil menunggu ayahnya pulang Bintang membuyarkan lamunan
ibunya yang sedang menonton tv di ruang tamu.
“ma...
Tedynya udah ketemu....” Bintang membondong boneka Tedynya yang warnanya sudah tidak lagi cerah.
“Bintang
nemu dikamar Mama...” bocah tersebut tidak berfikir bahwa mamanya lah yang
menyembunyikan boneka kesayangannya itu.
“kok
bintang masuk-masuk kamar mama?” Bintang terdiam takut.
“yaudahhh
yang penting udah ketemu kan? Gimana rasanya jumpa sama Tedy lagi?” sang Ibu
meraih bintang kepangkuannya.
“senengggggg
... sekarang bobonya udah ada temennya lagi. Mata lecinya bergerak-gerak.”Mama
yang nyembunyiin Tedy Yah...?” Bintang teringat karena Tedy ada dikamar
Mamanya.
“enggak...
Allah yang ngambil tedy sementara dari bintang”
“kenapa
Allah ngambil Tedy kesayangan Bintang?” bintang menggerak-gerakkan tangan
boneka dipangkuannya.
“karena
untuk dipertemukan lagi.sekarang gini.. bintang sayang ga sama mama?”
“sayaaaaaaaaaaaaaaaaang
bangettttttttttt”
“nah...
nanti kalau misalnya Allah ngambil Mama sementara dari Bintang. Bintang jangan
sedih.. sama kayak tedy, Nanti pasti ditemukan lagi sama Bintang.”
“ Mama
mau ngilang? Bintang ga mau mama ilang. Mama samping Bintang aja.” Bintang
mengernyitkan dahinya.
“enggak
ilang sayanggg.. mama hanya pergi sebentar kemudian Allah mempertemukan lagi,,,
nah kita ketemu nanti, bintang tau gimana rasanyaa....” anaknya tidak bergeming,
sibuk memahami perkataan ibunya.
“sama
kayak sekarang bintang ketemu Tedy yang hilang... seneng kan???” wanita itu
tersenyum.
“tapi
nanti kalau bintang kangen..?”
“kan
mama udah pernah ajarin shalat.. nah... bintang shalat terus curhat deh
puas2... mama pasti dengar.. karna mama lagi sama Allah.” Wanita tersebut
memeluk bocah cilik dengan piama tidurnya. Bintang tidur terlelap dipangkuan
ibunya.
keren juga novelnya..😝😛
BalasHapusTerimakasih atas kunjungannya.. Sering2 mampir ya hahaha tapi btw itu cerpen lah bukan novel 😖
Hapus