Senin, 12 Oktober 2015

Bintang Di Siang Hari



Pemandangan pantai emang selalu indah, memandang jauh ke laut lepas membuat hati ini lebih sedikit tenang. Kesibukan kuliah membuat otakku benar-benar ingin di restart ulang. Yah, meskipun sedikit memori yang sudah terkena virus akan hilang. Tak mengapa, asal kenangan indah dahulu tetap tersimpan di memori hati ini.
            Angin di laut sama seperti dahulu, kencang hingga menyibakkan hijjab yang aku kenakan. Ranting-ranting pohon bakau melambai-lambai seolah memberi salam selamat datang kepadaku. Desiran ombak menjadi backsound bagi siapa saja yang sedang menikmatinya. Air laut bergerak kedepan kemudian mundur kembali, seperti sedang ditarik ulur. Kudekati bibir pantai yang menggoda itu, ingin dimainkan sepertinya. Bermain siram-siraman seperti dahulu. Kusadari bibirku sudah melengkung dengan sendirinya. Entah mengapa kenangan indah itu selalu muncul dimana saja. Saat apa saja. Tidak, itu karena akulah yang selalu mengingatnya. Perasaan yang terlambat untuk diutarakan.
            Ditengah pantai lelaki paruh baya sedang melambai-lambaikan tangannya kearah ku, kulirik sekitar tidak ada seorangpun. Tangan ku tergerak untuk membalas lambaiannya. Salah satu daya tarik pantai ini adalah tempatnya yang exotise dan terawat. Begitu pun para nelayannya, mereka sangat patuh dengan aturan untuk menjaga keindahan pantai. Contohnya lelaki paruh baya tadi, ia menggunakan kapal dayung agar tidak mencemari air laut.
            Kusisiri sepanjang jalan pantai dan memotret apa saja yang menurutku bagus dijadikan objek. Namun tak satupun foto yang bagus aku hasilkan hari ini. “yah, rusak...” anak seusia 5 tahunan sedang menatapku sinis, aku balik menatap mereka bergantian. “hikhik hik” tiba-tiba saja ia menangis. Ada sesuatu yang menubruk punggungku. Dan tahu-tahu dibelakang sudah ada temannya yang memukul dengan ranting pohon bakau. Aku semakin bingung dengan ulah anak-anak ini. Ku dekati anak lelaki itu dengan senyuman tulus. Namun ia malah menggandeng temannya kemudian berlari ke gerombolan rombongan disalah satu gubuk di arah barat. Dengan wajah kebencian anak lelaki itu memandangku, seakan aku adalah penjahat. “nyessss..” seperti ada yang menggelitik kakiku, ternyata tanpa aku sadari telah merusak istana pasir mereka. Duh, pantaslah mereka membenciku. Namun Lagi-lagi dua bocah cilik itu mengingatkanku pada masa indah dahulu, selalu ada orang yang membentengiku dari orang-orang jahat. Pahlawan superku. Tatapanku mengikuti langkah mereka yang semakin jauh. 
            Menikmati air kelapa diatas papan yang menjorok ke air pantai, menambah kenikmatan yang Allah berikan kepada hambanya. Jam menunjukkan pukul 09.00 WIB, pantai sudah mulai ramai oleh rombongan-rombongan keluarga. Ada yang sekedar melihat-lihat, foto-foto narsis bersama teman-teman bagi anak ABG, adapula yang hanya duduk digubuk sambil telvonan. Namun adakah yang seperti aku kepantai malah ngeflash back. Aku tertawa geli mendapati betapa menyedihkannya aku yang begini.
            “kak... boleh minta tolong ambilin foto kita?” seorang gadis cantik menyodorkan televon genggamnya padaku. Tanpa rasa bersalah menyuruhku dan tidak secara langsung mengusir dari tempat dudukku. Mau tak mau kulakukan juga permintaanya, lebih parahnya tidak cukup 1 kali jepretan, 10 kali jepretan dengan aneka pose dan emotion yang dibuat-buat. Jangan tebak aku bakal ngeflash back lagi. Kami tidak pernah melakukan itu. Karena kami tidak pacaran.
            Melihat pantai yang semakin ramai, aku memutuskan pulang. Kali ini aku ingin pulang kerumah menemui Mama dan papa. Udah 1 bulan lamanya aku di kos, rindu juga makan maskan mama yang super enak. Benar dugaanku mama sudah menyiapkan makanan kesukaanku. Jamur tiram. Mama selalu tahu apa yang aku suka, dan Papa selalu mengerti apa yang aku mau. Lagi-lagi aku sadar bahwa Allah memberi nikmat yang tak terhingga pada hambanya.
            “gimana kuliah kamu Fa?” Papa memecah keheningan.
            “alhamdulillah lancar Pah..” Aku menatap pria paruh baya berkaca mata itu.
            “Uangnya masih ada??” tanyanya lagi.
            “masih kok pah, Papah tenang aja.. Entar kalau kurang Syifa langsung ngadu sama Papah hehehe” aku tersenyum menatap wajah datar Papa.
            “kalau hatinya sedang gimana nduk?” Mama menggodaku. Aku hanya nyengir kuda menanggapi banyolan Mamah.
            “kalau Papah sih ya, setuju-setuju aja asal seiman, mau kerja, sayang sama anak Papah” Papa memainkan matanya pada Mama, begitu pun Mama membalasnya. Mereka jadi lebih cocok berpacaaran ketimbang menggodaku.
            “Syifa kan udah gede, udah dewasa, jangan sungkan kalau mau curhat sama Mama. Gini-gini Mama motivator cinta terpercaya. Noh, contohnya kakak-kakak kamu, itu karena mereka selalu cerita sama Mama, yahhh bukan berarti Mama nyuruh kamu pacaran nduk”.Mama membelai Hijjabku lembut, kemudian kecupan manis mendarat dipipiku.kusempatkan membalas kecupannya.
            Seusai makan kususuri ranjang yang masih tetap rapi, kelihatan sekali tidak ada yang menyentuhnya ketika aku tidak dirumah. Merebahkan badan yang mulai terasa lelah karena seharian berjalan. Menerawang jauh ke atap—atap asbes. Ku buka kertas yang sudah tidak layak untuk disimpan, berkali-kali diremas, basah oleh air mata dan sempat tersobek namun di satukan kembali. Sebuah surat cinta darinya. Atau lebih tepatnya sat-satunya surat yang pernah dikirim untukku. Ku baca berulang-ulang hingga mataku lelah dan menutup.
            “Udah jangan nangis, mereka udah lari aku pukul tadi.” Anak laki-laki itu menghapus air mataku dengan bajunya. Kata-katanya memang selalu menyihirku untuk selalu tersenyum.
            “Fah, liat itu.. pesawat terbang.. wushhhhhh” Anak kecil tadi mengepakkan kedua tangannya sambil berputar-putar mengelilingiku. Aku tertawa melihat tingkahnya.
            “Fah, nanti kalau udah besar aku mau jadi supir pesawat. Cifah mau aku ajak kemana?”
            “Kebulan sama ke Matahari!” jawabku cepat “nanti Cifah mau bawa oleh-oleh bintang buat Mamah sama Papah”.
            “Iyah, nanti kita bawa bintang yang buaaaaaaaanyak buat nenek, kakek, Ma, Pa, Akak, abang, Pakde, buk de, semuaanya kita kasih.” Kami tertawa girang sambil membayangkan bintang ada dimana-mana. Tiba-tiba saja salah satu bintang digenggamanku terjatuh, Air laut yang sedang beradu, dengan cepat menyeret bintang itu menjauh dariku. Spontan aku menangis. Dengan gagahnya anak kecil tadi mengepakkan sayapnya bak sedang menyelamatkan bintang. Namun ombak nampaknya sedang ceria menyeret apa saja yang mengganggunya. Tangisku tumpah melihat anak lelaki itu terseret semakin jauh. Jauh sekali.
            “Fah.. syifah.. bangun Fah.” Sontak aku terbangun dari mimpi aneh itu. Pipi ku basah, hidungku pun berair.
            “mimpi apa kamu sampai segitunya?” Mama cemas menatapku. Aku mendarat dipunggung Mamah yang siap menampung air mataku. “Alwi Mah..” kupeluk Mamah semakin erat, akhirnya perasaan yang selama ini ku pendam sendiri harus aku beberkan kepada wanita hebat dirangkulanku. Mamah semakin erat memelukku, meski wajahnya tak terlihat olehku, aku tahu Mamah sedang tersenyum melihatku begini. Aku selalu memendamnya sendiri, tidak terlalu suka dengan curhat sana-sini yang seperti dilakukan kakak-kakakku, ketika sedang menghadapi kisah cintanya. Yah, usiaku memang sedang menginjak 19 tahun. Hal yang wajar mungkin untuk sekedar menceritakan siapa orang yang sedang singgah dihati.
            “Kamu mimpi’in Alwi? Itu artinya Alwi minta dido’akan sama kamu syifah?” dadaku malah semakin terasa sesak mendengar nasihat Mamah. Alwi memang sudah meninggal sejak 14 tahun yang lalu. Tepatnya ketika kami sedang study tour ke kebun binatang. Ketika itu Ibu guru membagi dua kelompok, dan sayangnya aku dan Alwi harus berpisah. Tidak ada teman yang ingin mengajakku bermain, mereka takut karena aku mudah menangis dan ngambek. Si Ciwek. Itulah panggilan jelekku di Tk. Karena hal kecil saja bisa membuatku menangis, sampai ibu guru kewalahan. Ada yang menyenggolku dari belakang misalnya atau sekedar membuat lelucon tentangku, dan banyak hal-hal kecil lainnya, mungkin jika ada pemecah rekor nangis terbanyak akulah orangnya. “eh, jangan main sama dia. Nanti dia nangis lo..” begitulah kira-kira kata-kata yang keluar dari mereka ketika ada salah satu teman yang mencoba mendekatiku. Berbeda dengan Alwi, dia disukai banyak teman, orang yang humoris serta pintar berbaur. Untuk itu Mamah menyuruh Alwi agar menjagaku di sekolah agar tidak ada yang berani menggangguku.
            “udah jangan nangis lagi... engga malu sama umur kamu nih..” Mamah menggodaku. Aku tersenyum simpul perlahan melepaskan rangkulan. “Mandi gih, bau asem hehehe”. “ iyahhh Mama ku sayang muah..” Aku beranjak dari tempat tidur, dan berjalan gontai menuju kamar mandi. “Oh Mah... tolong ambilin Handuk Cifah. Cifah lupa..” teriakku dari kamar mandi. “yah jelas lupa, wong Alwi aja yang difikirin”. Mama menyodorkan handuk ke tanganku yang sudah ngawil di balik pintu kamar mandi. “ mulai deh.... jangan buat gosip dong Mah..” suara tapak kaki Mamah perlahan menghilang.
            Mataku sembab. Entah mengapa akhir-akhir ini aku selalu kefikiran Alwi. Padahal ia sudah lama meninggal, atau mungkin lebih tepatnya menyesali apa yang pernah terjadi dahulu. Ketika study tour ada anak laki-laki yang menjahiliku. menyangkutkan tempat minumku di ranting pohon. Tentu aku menangis, dan Pasti Alwi datang untuk menolongku. Namun sebelum Alwi datang Mereka sudah kabur sambil memainkan muka jelek ngeledekin. Aku menangis, ketika itu guru-guru sedang sibuk mengambil makan siang dalam Bus. Alwi datang dengan nafas terengah-engah, ia mengelus jilbab yang aku kenakan. “udah dong, cifah jangan nangis terus.. Alwi capek lari-lari.” Aku manyun masih terisak, dan menunjuk tempat minum yang sudah menggantung diatas ranting jambu biji. “yaudah, Cifah sini aja.. biar Alwi yang ambilin.” Namun sayangnya tempat minum itu malah jatuh kekandang Badak. Berbagai cara telah kami lakukan, tapi sia-sia. Mataku berair kemudian mengisak kembali. Alwi menatapku kasihan.kemudian dengan gaya ala Superman iya masuk ngeloyor kedalam kandang Badak, tubuhnya yang tidak terlalu gemuk memudahkannya untuk masuk kekandang. Entah bagaimana caranya tahu-tahu ia sudah mengangkat tempat minumku. Lagi-lagi ia berhasil membuatku tersenyum bahagia. Senyumku pecah, ketika dari arah belakang Alwi sudah diseruduk oleh badak yang sedari tadi tidak kami sadari keberadaannya. Ia terpental jauh. Kepalanya berdarah menubruk dinding dihadapannya. Aku nangis histeris memanggil ibu guru yang masih sibuk membawa makanan kami. “Ada apa Syifah?” Bu Nurwati panik melihatku. “Alwi dimakan badak..” aku menyeret Ibu guru kekandang badak yang sudah banyak kerumunan para pengunjung. Alwi sudah dikeluarkan dari kandang Badak, namun sayang benturan yang hebaat membuat Alwi pendarahan, dan tidak terselamatkan. Anehnya aku yang selalu menganggap Alwi kuat, tidak pernah berfikir kalau ia akan meninggal.
                                                                        TTT
            Esoknya Dirumah Alwi sudah banyak orang berdatangan, seperti ada acara besar-besaran. Apa Alwi sedang Ulang tahun? Tapi kenapa Mamah tidak menyuruhku keluar rumah. Aku hanya bisa menatap dari balik pagar rumah. Pandanganku tidak pernah lepas dari rumahnya. Bi Tri, Mamah Alwi keluar sambil menangis di pundak Om Lan, Papah Alwi. Kemudian orang orang keluar rumah dengan membopong besi hijau dan ada bunga-bunga diatasnya. Mamah pernah bilang itu mobilnya orang meninggal. Tapi dimana Alwi? Kenapa satu harian ini dia tidak mengajakku bermain? Padahal sedang libur sekolah. Untuk esok dan seterusnya aku tidak pernah melihat Alwi lagi. Dan semenjak itupula aku berhenti menangis dan menahan segala emosi ku sendiri.
            Bukankah cinta itu seperti air hujan yang Allah turunkan untuk hambanya sebagai salah satu bentuk nikmat yang tiada hingga. Membasahi bumi hingga menumbuhkan bearneka tumbuh-tumbuhan sebagai kesenangan. Namun tumbuhan juga akan mengering jua akhirnya kemudian hancur lebur tertiup angin.toh kembali ke Hukum Allah, bahwa tiada yang abadi didunia ini, secinta apapun kita terhadap sesuatu, kita akan kehilangannya, cepat atau lambat. Setidaknya aku diizinkan melihat senyumnya yang selalu menyihirku. Bahkan disaat begini pun kala mengenangnya bibir ini melengkung dengan seendirinya. Benar. Alwi tidak pernah membuatku menangis. Kenangannya selalu membuatku ingin kembali kemasa itu.
2 tahun kemudian...
            Suasana fajar yang indah. Kuusap embun yang menempel dijendela kamarku. Diam-diam aku berbisik pada alam, setelah sekian lamanya tidak bermesraan pada sang Maha Penyayang disepertiga malam. Kamar bermotif taman itu tertata rapih sekali  dengan hiasan lampu-lampu neon diatas ranjang tidur. Senyaman apapun tempat tidurnya. Kamar akan selalu lebih nyaman ketika lantunan ayat suci sering terdengar didalamnya. Kusempatkan membuka lembar demi lembar Al-Qur’an bersampul hitam itu. Al-Qur’an itu adalah pemberian dari seseorang yang dikenalkan Asri olehku 2 minggu yang lalu. Aku tidak pernah bisa membuka hatiku untuk pria manapun, bahkan aku menolak untuk bertemu dengan nya. Asri tampak kecewa melihatku yang selalu mengkaitkan masalah pria dengan masa lalu.
            “Fah... kamu engga bisa gini terus.. jangan egois dong Fah.. kalian belum ketemu, kenapa langsung ditolak gitu sih? Aku kasih alamat Email kamu aja yah?” Asri menatapku kesal. “Fah... ayo dong..” bujuknya
            “iyah iyah... kasih aja alamat email ku.. lagian kenapa ngebet banget sih sri? Kenapa engga sama kamu aja?” aku kembali fokus dengan laptop didepanku.
            “yah bukan apa-apa... wong dia maunya sama kamu. Aku kan ga bisa maksa juga Fah.. lagian kenapa kamu engga pernah bisa move on gitu dari Alwi? Mau bagaimanapun kalian...” aku menutup mulut Sri, mengkodenya untuk tidak melanjutkan pembicaraaannya. Asri menunduk takluk. Aku tidak pernah suka Alwi menjadi alasan setiap masalah hatiku.
            “eh Sri, kamu yakin dia orang baik-baik? Masa beum apa-apa udah ngasih-ngasih... norak banget tau ga sih?” konsentrasi ku hilang, kembali melanjutkan pembicaraan yang sedikit menarik.
            “Yah jelas donk.. kamunya aja yang  ga bisa dikodein sayang...”
            “baru kenal masalahnya... “ aku merapikan jilbab yang sedikit miring.”kan kamu yang baru kenal Fah, dia mah udah kenal lama.. lama banget malah.” Aku mengernyitkan dahi semakin tidak mengerti arah perbincangan kami.
            “lama...??? ah, namanya aja baru denger. Jebakan ni ya.. kaya sinetron aja sih dirimu.” Aku tertawa geli sambil mencubit pipi Asri yang chubi.”lagian aku ga mau pacaran Sri, ga ada disuruh tu dalam Al-Qur’an” kataku acuh kemudian
            “yah siapa juga yang nyuruh kamu pacaran Fah, apa salahnya juga kan silaturahim, kalau kamu ga suka yah tinggal bilang sama orangnya” tawa cempreng Asri pecah seketika. Aku hanya menggeleng sambil tersenyum melihat tingkahnya.”tapi sih itu kembali lagi dikamu Fah, aku ga bisa maksa juga kan, asal jangan jadi Pertu aja deh ya.. ahahaha”
            “hushhh.. ngaco kamu nih” wajahku tegas menatapnya, Asri udah ngeloyor duluan ke kelas.
            Aku dengan Asri memang sudah dekat dari awal masuk kampus, saking seringnya bersama kami sering dijuluki kembar. Namun kesibukan untuk menyusun skripsi dan lain-lain menyita waktu kami untuk tidak bertemu. Sesekali kami hanya menyapa lewat email, sms dan alat komunikasi lainnya. Dan terakhir kali ketika 1 tahun yang lalu ia mengabari bahwa ia telah menikah. Aku bahagia mendengarnya, dia gadis yang cantik dan baik, pastilah sangat beruntung pria yang mampu memikat hatinya. Namun perbincangan kami terputus karena ia harus sibuk menyiapkan persiapan pernikahannya. Aku tidak dapat ambil andil dalam pernikahannya. Hanya do’a restu yang dapat aku berikan padanya, semoga ia bahagia dunia akhirat.
Seusai tamat dari kampus aku langsung melanjutkan S2 di salah satu perguruan tinggi Negri di luar kota. Sa’at itulah aku terasa bahwa kehadiran teman sangat berpengaruh besar dalam psikologi. Aku tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Asri. So, Aku yang mulanya tertutup sedikit demi sedikit mulai mau curhat sama Mamah. Dua tahun lamanya dikampung orang membuatku sangat rindu rumah, kamar, pantai, dan hal-hal lain yang membuatku ingin pulang. Tetiba terlintas dalam fikiranku tentang Al-Qur’an yang diberi seseorang melalui Asri untukku. Benar, aku memang tidak pernah memperdulikannya, bahkan aku tidak ingin tahu tentangnya. Aku juga hanya membukanya sesekali pas lagi dirumah. Karena Aku lebih suka Al-Qur’an bermotif golden yang diberi Papah tepat aku berusia 17 tahun.
                                                                        T T T
            Kamar memang tempat paling nyaman  setelah pelukan Mamah, aku membanting koper berisi baju-baju. Menimba ilmu di kampung orang telah usai, dan kukerjakan secara baik terbukti aku telah mendapat gelar M.Sc. Satu hal yang membuatku bangga, karena ini adalah impian kedua orang tuaku yang diamanahkan kepadaku. Namun, selepas dari itu mereka juga ingin melihatku bahagia dengan orang yang sangat aku cintai. Mereka khawatir aku jera jatuh cinta. Atau tidak pernah ingin menikah karena takut kehilangan. Beberapa kali Papah menawarkan pemuda yang secara materi atau agamanya dapet jempol. Namun, entah mengapa hatiku berkata “tunggu!”
            Ku buka Al-Qur’an pemberian seseorang yang entah siapa namanya. “plukkk” selembar kertas jatuh dipangkuanku, kertas sederhana dengan lipatan sederhana. Ku buka setiap lipatannya, hatiku berdegup tak teratur. “ dari Aku yang selalu menunggumu” kata yang cukup manis untuk kata pembuka surat.
Dear : Kamu yang selalu ku Tunggu.
Aku adalah orang yang selalu menunggumu.
Orang biasa dari kalangan biasa, kamu tidak pernah memperhatikanku.
Meski begitu aku tetap senang karena aku tidak perlu menuntut untuk kamu perhatikan terus menerus.
Kamu mungkin baru membacanya sekarang. Setelah lama kamu menerima kado pemberianku. Tak mengapa. Karena ketika kamu membaca surat ini. Kamu sudah siap untuk berta’aruf denganku.
Aku bukan orang alim, namun aku akan berusaha menjadi imam yang baik untuk istri dan anakku
Aku bukan orang yang bergelimang harta, namun aku akan berusaha agar istri dan anakku dapat hidup layak.
Aku juga bukan orang yang tampan, namun aku akan terus meperbaiki Akhlakku.
Entah mengapa ketika melihatmu di tanggal 07 februari 2013 di pantai, membujuk siswa TK yang sedanng menangis karena istana pasirnya kamu rusak, kamu tahu aku adalah guru mereka. Aku ingin menghampirimu waktu itu, namun aku tahu jarak memang selalu ada untuk kita. Sehingga aku lebih memilih mundur secara perlahan dan mengenyahkan keinginanku. 09 mei aku sudah wisudah, saat itu aku mulai memikirkanmu kembali. Shallat istikharah juga telah aku laksanakan, dan hatiku semakin mantab memilihmu untuk menjadi calon istriku. Maka surat ini benar adanya, untuk sekarang pun aku tetap menunggu jawabanmu.
Ridwan A.H (guru madrasah kamu)
TTT
            Surat Lamaran tak terduga. Aku terdiam seusai membacanya. Entah mengapa jantung mulai mendobrak-dobrak batinku. Seakan berkata dimana gerangan. Aku mencoba menelvon Asri. Beberapa kali baru diangkat. Aku menanyakan alamatnya sekarang. Rasanya ingin meluapkan semua perasaanku padanya. Padahal badanku sangat capek karena baru pulang. Namun terasa ringan ketika menuju kerumah Asri mengendarai motor. Bayang-bayang Pak Ridwan Guru madrasahku pun terlintas begitu cepat diotakku. Dia memang guruku perbedaan usia 3 tahun, membuatnya tidak pantas dipanggil “pak” untuk sekarang. Bibirku melengkung seketika. Namun prasangka, jika ia sudah memilih calon yang lain. Mengenyahkan semuanya.
            Aku mendaratkan pelukanku ke tubuh Asri yang semakin berisi. Ia tersenyum membalas pelukanku. Rumahnya sederhana, namun tertatah rapih dengan hiasan bunga-bunga. Asri memang piawai dalam memainkan perannya sebagai ibu rumah tangga. Kami saling menceritakan kesibukan masing- masing setelah wisudah. Tiba-tiba Seseorang keluar dari bilik kamar. Posturnya tinggi, ukuran pria yang tampan. Namun, hatiku terasa  sakit melihatnya. Tatapannya tajam, tepat menancap dalam relung hati paling dalam.
            “Syifah?” Asri melambaikan tangannya dihadapanku. Menyadarkan keheninganku yang begitu lama. Aku kikuk dihadapan mereka. Aku tidak pernah menyadari bahwa Ridwan yang beberapa menit lalu melamarku lewat surat beberapa tahun yang lalu. dan lagi – lagi perasaaan yang terlambat untuk diutarakan. Aku menyembunyikan semuanya, niat untuk meluapkan perasaanku harus aku buang jauh- jauh. Aku tidak akan mema’afkan diriku sendiri jika mendapati keegoisanku merusak rumah tangga orang lain.
            “kapan kamu nikah Fah.. jangan lama-lama jomblo loh.. bukankah menikah juga sunnah rasul?” aku tersenyum mendengar penuturannya yang semakin lemah lembut, sepertinya jiwa keibuan telah melekat dijiwanya.
            “Belum ada yang ngelamar Sri..” Aku tertawa geli mendengar penuturanku sendiri. Tepatnya mendapati betapa menyedihkannya diriku yang begini.
            “kalau aku yang ngelamar gimana?” tiba-tiba suara pria menggelegar ditelingaku, guncangan dahsyat hatipun menambah keramaian gejolak didada. Namun, anehnya Asri malah tersenyum tulus melihat tingkahku yang kikuk begini. “A.. Pa mak sud mu?” tanyaku terbata-bata.
            “kok apa maksudnya toh Fah, dia lagi ngelamar kamu nih, kamu mau engga??” Asri menatapku lembut. “kamu apa-apaan sih Sri? Kamu mau dipoligami?” tegasku melihatnya iba. Mereka tertawa. Aku terdiam. “ini bukan lelucon tau” aku beranjak dari sofa namun Asri memelukku. “dia bukan suamiku. Dia adik suamiku.. kesini tadi nganterin anakku yang lagi ngambek ga mau aku mandi’in. Dia selalu menanyakanmu, bahkan aku sampai bosan mendengar curhatnya. Hehehe ma’af aku ga mau mengganggu kuliah kamu. jadi aku berniat menceritakannya ketika kamu sampai sini. Udah jangan nangis lagi.” Air mataku tidak berhenti, rasa apa ini? Entahlah yang pasti aku bahagia.
            Pria tepat dihadapanku trsenyum aku membalasnya haru. Surat lamaran kilat yang romantis.


Jumat, 11 September 2015

Hidayah Cinta By: Irmayani



       
   
  Tap... tap... tap... hentakan kaki yang terdengar dari lorong gelap itu, membuat bulu kuduk ku berdiri tiba-tiba. Ada orang sedang mengikuti ku, begitu bisik hatiku ketakutan,. kaki ini melangkah lebih cepat seperti menghindar dari bahaya. Berjalan sambil mata tetap mengawasi. Angin sepoy-sepoy bukanlah hal yang aku sukai untuk saat ini. Fikiran-fikiran negativ hilir mudik melintas isi kepalaku. “Jduk Aw..!” perlahan kubuka mata, mengamati sesuatu yang menubruk kepalaku.
            “Tak... banun!” didepanku telah ada bocah mungil Nana, wajahnya tetap tidak menyeramkan meski bedaknya tidak rata. Mata lecinya bergerak-gerak menatapku. Tangannya memegang dodot yang sudah kosong. Ini kebiasaan Nana saat membangunkanku, memukul dengan dodotnya yang sudah kosong. Aku bangkit dan mulai menciuminya gemes.
            “buatin cucu..” menyodorkan dodotnya dengan iba. Anak berusia 2 tahun ini memang bijak. Diusianya yang baru berusia 2 tahun dia sudah pandai berjalan. Badannya yang gempal, rambut lurus kemerah-merahan, menambah imutnya bocah didepanku ini. Membuat siapa saja ingin menciuminya. Sayang.
            “Jduk..” dodot Nana mendarat dikepalaku tiba-tiba. Dan tangisan histeris pun keluar dari kamarku. Suara Mama dari dapur menambah keributan seisi rumah. “Kak... diapain Nananya??” . “huaaaaa Tatak ja’at.” Nana merosot dari pangkuanku dan ngeloyor kedapur dimana ada Mama disana. Dan lagi-lagi yang seharusnya aku jadi korban, malah jadi tersangka dibuatnya. “uhhh cup-cup-cup sayangg anak mama” seperti biasa Mama selalu bisa meredakan tangis bocah kecil itu. “kak... buatin susu nih adiknya...” Niat untuk melanjutkan mimpi pun harus kuurungkan, dengan malas ku hampiri seorang ibu dan anak digendongannya. “kiss dulu donk” goda ku. Dengan ragu Nana menciumku singkat. Entahlah ciuman Nana selalu membuat orang – orang disekitarnya bahagia. Semua karena Nana.
            “Mah, nanti kakak mau ada acara sama temen-temen, boleh pergi ya?”. Aku teringat minggu lalu Wita dan Ica mengajakku ke Pantai. “Mau kemana lagi sih kak?? Libur sekali-kali aja udah buat janji terus sama temennya.”. “tapi kakak udah janji Ma, entar malem kan kakak dirumah.”. kilahku agar dapat izin dari Mama, bagiku 7 hari dalam seminggu harus dirubah. Karena terlalu sulit membaginya.belajar-keluarga-Nongkrong-Shoping-Jalan-Jalan. “Malam, kamu pasti kecapean trus tidur lo kak, Mamah udah hafal kebiasaan kamu.”. “uhhhhh Mama ku sayang,  iya deh iya minggu depan deh kita habiskan waktu sama-sama yah,muah” ciumanku mendarat ke pipi Mama.
            “Muah” Nana ikut nimbrung mencium pipi Mama sebelah kiri. Dan kami berpelukan ala Teletubis. Pipiku Basah. Mama menangis.Nana Menangis. Aku Diam dan memeluk mereka lebih erat lagi. Jadilah Pagi itu, pagi paling mellow yang pernah ada.
            Tenong... tenong... tenong... “assalamualaikum Bidadari-bidadariku.” Suara Papa membuat Nana turun dari pelukan kami.. “komcalam Papah” dengan cepat Nana sudah mendarat dipunggung Papa. “Pah.. tadi Mama nais” kebiasaan Nana mengadu tragedi yang ia lihat, atau kesimpulannya Nana punya cita-cita menjadi reporter. “Nangis?? Siapa yang ja’atin Mama?”. “Tatak..” Nana main nuduh tanpa pamit, untung usianya masih dilindungi Undang-Undang dengan catatan pencemaran nama baik. Ah, Nana selalu membuatku jadi tersangka dirumah ini. “kok ja’at ya kakak ya..diapa’in emang Mama sama kakak?” Papah terus menggoda ku, dia semakin senang kalau wajahku cemberut begini. “ditium”. “hahaha Dicium? Gimana ciumnya?”. Nana mencium Papah.mereka tertawa. Dan memang Ciuman Nana membuat orang disekitarnya bahagia.
            Tit... Tit... satu pesan masuk dari Wati “ nanti ketemuannya di rumah Ica Din. Jam 10” kulirik jam didinding. Aku meloncat dari tempat duduk, sadar kalau jarum jam udah nunjuk ke angka 9 dan 6. Tentu saja membuat Papah dan Nana terbengong melihat tingkahku. Tidak perlu waktu lama aku sudah rapih dan wangi keluar dari kamar. “Itut.. Tak Itut...” Nana menariki bajuku. “Nana mau dibeli’in apah?” aku jongkok tepat dihadapannya. “cocis” sahutnya cepat. “Okeh, nanti kakak beli’in, tapi Nana dirumah ya, sama Mama nanti kalau Papa ja’atin Mama bilang sama kakak ya?” Nana hanya mengangguk mengerti. “Pah,Mah, Dinda pergi ya?” aku mencium punggung tangan Papa kemudian mendarat kepunggung Mama. “Tunggu sebentar kak, ada yang mau Mama kasih kekamu.” Mama kembali membawa Pashmina coklat. Daridahulu memang Mama selalu memaksaku untuk berhijab, namun aku selalu menolak dengan alasan belum siap. Dan shalatku yang masih bolong-bolong padahal usia sudah mau kepala 2. Tidak mau berhijab malah membuatku menjadi manusia Munafik. “Masya Allah cantiknya anak Papah” puji Papa yang jarang sekali aku dengar. Mereka terlihat sangat bahagia melihatku memakainya. Aku tersenyum, kemudian pamit. “Tium...” tidak biasanya Nana menawarkan ciumannya untukku. Ah, Hijab ternyata tidak terlalu buruk. “jangan dibuka Hijabnya ya nak.” Pesan Ibu. Mereka melambaikan tangannya mengikuti langkah ku yang semakin jauh.
            Sesampai Dirumah Ica, Mereka sudah siap-siap akan pergi. “Din, Dion Katanya mau kesini.” Dion adalah mantanku semasa SMA. Aku teramat mencintainya dulu namun dia malah selingkuh bersama wanita yang hobinya bawa bedak kesekolah. Tapi isunya mereka udah putus karena Dion merasa dimanfa’atin. Ah, aku sudah tidak perduli. Tapi kenapa sekarang malah dia mau ikut kami jalan? “Dion sama Pacarnya Ica Din, entar aku juga sama pacarku. Hahaha daripada kamu jomblo sendirian gada boncengan, jadi kami menyewa jasa Dion” seperti biasa jomblo menjadi bulanan mereka-mereka yang sudah punya pasangan. “emang Dion mau?” mereka tidak perlu menjawab karena orang yang disebut sebut sudah tiba dihadapan mereka. Aku kikuk melihat Dion yang sudah banyak perubahan. Dia semakin tampan. Stylist. Dia tersenyum.
            Aku kekamar mandi untuk memperhatikan dandananku, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Mengubah-ubah bentuk hijab yang dipakaikan Mama untukku. Menjadikannya sal mungkin akan menambah stylist ku. Dion memang selalu membuat hatiku bergetar setiap melihat senyumannya. Hatiku pun tidak pernah diam menanyakan apa dia masih ada rasa yang sama padaku saat ini. “Din... Ayo” suara Wati memaksaku keluar kamar mandi.
            “kita motong jalan ya, di simpang ada Polisi.” Kata cowok didepan Ica. “aku ga tau jalan, jadi kami ngikut aja deh ya.” Lagi- lagi ia melirikku. Ah, hatiku tolong bersabarlah. “ahemmm asal jangan jadi CLBK aja dagh” goda mereka. Aku tersenyum simpul.
            “Kamu semakin cantik aja Din” dipertengahan jalan Dion  membuka perbincangan diantara kami. “kamu juga” balasku spontan. “ahahaha masak aku cantik sih?”, “keren maksudku,” ralatku. Aku memang selalu tampak bertingkah bodoh dihadapannya. Tapi tak mengapa, karena aku selalu bahagia membuatnya tertawa seperti sekarang. Angin sepoy-sepoy menambah keindahan hari ini, seperti seorang kekasih sedang berkencan. Sayang, kami bukan lagi sepasang kekasih. Andai waktu mau membuat keajaiban, semua keindahan dapat diulang kapanpun.
            Angin semakin kencang, Pashmina yang kubuat shal mencekik leherku, aku membuka dan meletakkannya didalam tas, namun Angin membawanya lepas dari tanganku. Spontan tanganku meraihnya, namun.”Tinnnnnnnn Bragh.” Tanganku tersambar truk yang melaju kencang. Hening. Aku pingsan.
            Kubuka perlahan mata ini, kepalaku masih terasa pusing. Terdengar ayat-ayat suci dilantunkan oleh Papah, dan isak tangis yang tidak asing kudengar. Yah, itu suara Mamah. “Mah.” Cuman itu yang bisa aku ucapkan, tubuhku tidak bisa digerakkan. “Dinda anakku, Pah Dinda sudah sadar Pah.” Papa langsung berhenti mengaji, dengan sigap menghampiri ku kemudian keluar, tak lama ia kembali bersama dokter dan seorang suster. Kemudian entah apa yang ditempelkan ditubuhku. Dokter bisa berkesimpulan, ini kuasa dari Allah. Tersenyum. Kemudian meninggalkan kami. Tangan kiriku terasa kebas dan ringan. Aku menangis. Tanganku hilang. “Mah.. tangan kiriku mana?”. Mamah memelukku sambil menangis sesenggukan. Air matanya tidak menetes. Yah, mungkin sudah habis karena sudah banyak air mata dikeluarkannya untukku. “sabar yah sayang..” bisiknya.
            Aku tidak siuman selama 1 minggu, wajar saja jika mereka mengatakan ini adalah suatu kuasa Allah. Kini hari-hariku bersama 1 tangan akan dimulai, kehadiran orang-orang yang sangat menyayangiku membuatku ingin terus hidup. Dan mulai saat itu suatu perubahan besar dalam hidupku dimulai. Hijab yang dahulu ku buka dari orang yang menyayangiku untuk orang yang tidak menyayangiku. Kini aku berjanji untuk memakinya setiap hari, tentunya untuk orang yang menyayangiku dan Yang Maha Penyayang. Mamah dengan sabar memakaikannya untukku, dan aku lebih banyak menghabiskan waktu dirumah untuk Mamah, bukan karena aku malu dengan keadaanku sekarang, namun aku ingin lebih banyak melihat senyuman mamah. Dan kurasa waktu dalam 1 minggu sudah bisa aku atur. Belajar- Keluarga-mengajar mengaji.
            2 bulan kemudian aku bertemu dengan Wita dan Ica, aku tersenyum. Namun mereka malah mencibir dan bergidik geli melihatku. Mataku hanya mengikuti kepergian mereka. Hatiku menangis, takut jika semua orang bersikap seperti mereka terhadapku. Kembali ku enyahkan fikiran negatif ku. Dengan gontai aku berjalan ke Perpustakaan. Membaca adalah caraku menghibur diri.
            5 tahun kemudian aku sudah menyandang Title S2. Dan bekerja sebagai Dosen, Tidak ada yang ingin kuraih lagi, semenjak Tangan kiri ku hilang tidak ada satupun lelaki yang ingin mendekatiku. Ah, mungkin belum jodoh, ku paksa hatiku untuk husnudzon pada-Nya. “Kak...” itu Suara Nana kecil. Dia semakin cantik. Betapa terkejut ya aku dia memakai hijabku yang sangat mirip diberi ibu padaku dulu. “kamu cantik sekali sayang, siapa yang pake’in?”. “Mamah..” dia tersenyum dan mendaratkan ciumannya kepipiku. “Mamah ngingetin aku bandel dulu ya.” Aku menangis dipelukan mamah yang tersenyum dibelakang Nana. “kok jadi kamu sekarang yang cengeng sih. Cupp cupp cupp” mamah mengelus jilbabku. Entah mengapa air mata ku selalu mengalir ketika mengingat saat itu. “Nana mau jadi kayak kak Dinda, Cantik. Kayak bidadari surga.” Nana berputar putar memainkan gaunnya . “hihihihi muah muah muah” aku menciuminya gemes. “mah, Papah lagi ada tamu ya?” kataku mendengar Papah sedang cekikikan diruang tamu. “iyah, kamu dandan gih.” Kata mama tersenyum. “entar langsung keruang tamu yah sayang, Mamah menunggumu. Ayuk Na,”.
            Dag dig Dug.. hatiku semakin berdebar ketika tahu siapa tamu Papah. itu Dion. Aku masih kenal betul siapa pria dan wanita disampingnya. Keluarga Dion datang kerumah ku. Ada apa ini? Fikiranku masih tidak bisa sejalan dengan hatiku. Aku duduk disisi Mamah, dan perbincangan tentang ta’ruf pun dimulai. Hatiku bergetar, sedikit aku lirik Dion dihadapanku, dia lebih dewasa, wajahnya bersahaja, dia memakai kokoh putih. Lebih tenang. Dug... hatiku terhempas ketika Papa menanyakan “apa aku siap berta’aruf dengan Dion” . bibirku keluh, hanya mengangguk. Keluarga Dion berseru hamdallah. Dion melirikku, kemudian tersenyum malu-malu.
            Ternyata Dion juga mendapat Hidayah sepertiku. Selepas kejadian itu, ia merubah kepribadian buruknya, fokus menuntut ilmu di salah satu Universitas Islam Swasta kemudian mendapat beasiswa ke kairo, dan balik langsung ingin meminang satu wanita yang menjadi bayang-bayangnya. Dinda Azahra. Wanita yang kini telah sah menjadi istrinya. Dan Cara Allah memang paling Seru.

Selamat Membaca

KONSERVASI DAN PERLINDUNGAN ALAM



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Sejalan dengan terjadinya kerusakan lingkungan maka orang berpikir dan berusaha bagaimana mencegah dan menanggulanginya. Bahkan orang berupaya untuk dapat  tetap mempertahankan  kualitas lingkungan agar kesejahteraannya dapat tetap terjamin dengan mendalami IPTEK yang terus meningkat seiring dengan berjalannya kebutuhan manusia.
Lingkungan sebagai suatu biosphere sangat menentukan eksistensi makhluk hidup yang berada di dalamnya. Makhluk hidup yang beranekaragam , termasuk manusia, mempunyai tingkat adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang berbeda-beda, sebab setiap makhluk hidup mempunyai tingkat  kerentanan dan kemampuan yang tidak sama dalam merespons perubahan di lingkungannya. Diantaranya makhluk hidup yang  lain, manusia yang paling cepat menyikapi perubahan yang terjadi dilingkungannya. Menurut Jacob (1999) sudah galib kiranya bahwa manusia tahu lebih banyak tentang sesuatu yang dekat dengannya, dalam waktu dan ruang dari pada yang jauh. Hal ini termasuk pengetahuan tentang lingkungan. Oleh karenanya di dalam pengelolaan lingkungan di perlukan pengembangan ethnical wisdom atau kearifan local dari penduduk setempat dalam pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam yang ada di dalamnya.
Berdasarkan atas pengetahuan tersebut makakonservasi  yang  di lakukan penduduk setempat terhadap lingkungan atau  sumberdaya alam memiliki harapan yang besar  untuk  berhasil.  konservasi  dalam praktinya  banyak  di  kaitkan  dengan  upaya  pengelolaan sumberdaya  alam  dan lingkungan. secara sederhana  konservasi  diberi  pengertian  tentang upaya  pemanfaatan lingkungan dan atau sumberdaya alam yang di lakukan saat ini,tetapi  tetap  mempertahankan  keberadaanya di waktu  mendatang.keberadaan dalam hal ini tidak hanya dalam arti kualitas tetapi juga dalam arti kuantitas. Oleh karenanya konservasi  akan  dapat  menghasilkan  kelestarian.adanya kelestarian terhadap sumberdaya alam  dan lingkungan  akan menjamin terciptanya penmaatan yang berlanjut  sehingga pembangunan  berkelanjutan atau sustainable  development dapat terwujud.
Kelanjutan  pembangunan  sangat  diharapkan  dalam  seluruh sector  pembangunan. Sebab  setiap  Sector  mempunyai  peranan dalam  menentukan  kesejahteraan  pada khususnya  dan seluruh  kehidupan  umat  manusia  pada  umumnya di  waktu  kini  dan masa  mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.







BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian konservasi Sumber daya Alam
Kata konservasi diambil  dari  istilah bahasa Inggris,yaitu conservation.arti conservation menurut kamus  Echols dan Shadily (1981)  adalah pengawetan.sementara istilah konservasi  dapat diartikan  dengan  perlindungan alam yang  berasal dari  kata natural  conservation.Dalam  hal  sumberdaya energi,konservasi  diartikan  sebagai  penyimpanan  atau  kekekalan  energy (conservation of energy). kata  konservasi ini  bila  digunakan  untuk  kata  kerja,yaitu conserve,tetapi  bila  untuk  kata  benda berarti  kekolotan  atau  konservatisme.Sedangkan  untuk  kata  sifat,sering  digunakan  kata  konservatif  atau  conservative  (bahasa Inggris).

Menurut Undang-Undang  No.23  Tahun  1997,pengertian  konservasi  sumberdaya  alam  adalah pengelolaan  sumberdaya alam  tak  terbaharui  untuk menjamin  pemanfaatan  secara bijaksana  dan  sumberdaya alam  terbaharui  untuk  menjamin  kesinambungan  ketersediaanya  dengan  tetap  memelihara  dan  meningkatkan  kualitas nilai keanekaragamannya. Dalam undang-undang tersebut pengertian konservasi terkait dengan sumberdaya alam yang terdapat dalam lingkungan hidup. Oleh karenanya konservasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dalam pemakaiannya dengan sumberdaya alam dan lingkungan. Hal ini secara jelas dapat dilihat dari defenisi lingkungan hidup (Undang-Undang No.23 Tahun 1997 ), yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
            Pengertian konservasi lingkungan di atas, dengan berdasarkan jurnal yang ada, dampak lingkungan yang telah dibicarakan secara umum seperti gempa bumi, letusan gunung api, longsoran lahan, banjir dan kekeringan karena akibat pergeseran iklim, ini dapat berlangsung dikarenakan karena keterbatasan IPTEK yang dikuasai, kealpaan atau keterpaksaan karena tekanan kebutuhan berkenaan dengan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Apapun faktornya, semuanya terpulangkan kepada  persoalan kebajikan pihak yang berwewenang dan bertanggung jawab atas penggarisan kebijakan dan penentuan serta pengambilan keputusan. Mengapa kita sampai tertinggal dalam IPTEK, khususnya dalam rekayasa ekologi, mengapa kita biarkan kealpaan menguasai alam pikiran masyarakat , dan mengapa kita tidak berdaya melawan keterpaksaan adalah petanyaan-pertanyaan mendasar yang patut  kita tanyakan kepada diri kita sendiri.
            Kealpaan dapat merupakan hasil pelecehan IPTEK sebaliknya, pendewaan IPTEK secara membuta. Kita telah menjadi saksi kontradiksi perbuatan teknologi atas umat manusia. Teknologi telah membunuh berjuta-juta maniusia. Mendatangkan kesusahan kepada masyarakat secara keseluruhan, dan menyebabkan kemiskinan pada masa perang. Akan tetapi orang juga menikmati kehidupan beradap dan kesejahteraan dengan teknologi pada masa damai. Kata ini menunjukan bahwa peran yang harus dijalankan oleh teknologi ditentukan oleh orang sendiri yang mempunyai kekuasaan dan kesempatan memerintah teknologi tertentu untuk menghadapi suasana khusus atau menangani keadaan khusus. Teknologi bukankah sesuatu yang netral. Teknologi diciptakan dan dikembangkan sebagai faktor perantara kepentingan dan keinginan masyarakat dengan sumber daya dan lingkungan.
            Dampak terjadi karena penggunaan sumber daya yang salah atau oleh limbah dan sisa proses yang berlangsung dalam kehidupan manusia. Pengguanan sumber daya yang salah menimbulkan erosi,sedimentasi yang merusak,penggaraman tanah dan air. Penggersangan lahan (desertification),banjir,dan sebagainya. Limbah dan sisa proses menimbulkan pengotoran (contamination) dan pencemaran (polution) atas udara,tanah dan air. Dampak menyebar dan meluas cepat lewat udara (angin) dan air (aliran). Penyebaran dan perluasan dampak lewat tanah langsung berjalan sangat lambat. Akan tetapi tanah dapat bertindak sebagai penyimpan zat atau bahan pencemar atau pengotor selama waktu lama dan dengan demikian menjadi sumber dampak yang nantinya akan tersebar lewat udara dan air.
Disamping dampak yang bersifat kebendaan(material),adapula dampak yang bersifat niskala (immaterial) yang tidak kalah berbahaya. Dampak niskala terjadi oleh peresapan gagasan. Pandangan hidup  atau ajaran kedalam alam fikiran orang dan kemudian menyebar dan meluas lewat proses komunikasi.
            Pencemaran dapat datang dari sumber pasti (point source polution),misalnya dari saluran pembuangan limbah pabrik atau datang dari sumber baur (nonpoint source polution), misalnya dari aliran limpas (run off) lahan pertanian,pencemaran sumber pasti (PSP) secara nisbi lebih mudah ditangani karena titik pelepasan bahan pencemar jelas dan susunan bahan pencemar terbatas keanekaannya. Pencemaran sumber bau (PSB) lebih sulit ditangani karena titik pelepasannya  dan titik asalnya berada dimana-mana,dan susunan bahan pencemar sangat beraneka.
Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah :
  1. Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
  2. Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi kiamia atau transformasi fisik.
  3. Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan.
  4. Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola, sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan lingkungan alaminya.

Dari sedikit uraian tersebut diatas, maka konservasi sumber daya alam dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya alam yang dapat menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragamannya.
Pengertian konservasi sumber daya alam dapat mengandung tiga aspek, yaitu :
  1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan.
Sistem penyangga kehidupan merupakan satu proses alami dari berbagai unsur hayati dan non hayati yang menjamin kelangsungan kehidupan makhluk. Perlindungan sistem penyangga kehidupan ditujukan bagi terpeliharanya proses ekologis yang menunjang kelangsungan kehidupan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut Pemerintah menetapkan :
1)      Wilayah tertentu sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan.
2)      Pola dasar pembinaan wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan.
3)      Pengaturan cara pemanfaatan wilayah pelindungan sistem penyangga kehidupan.
4)      Pengawetan dan pemeliharaan keanekaragaman, jenis baik flora dan fauna beserta ekosistemnya.  Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa bertujuan untuk :
a.       Menghindarkan jenis tumbuhan dan satwa dari bahaya kepunahan.
b.      Menjaga kemurnian genetik dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa.
c.       Memelihara keseimbangan dan kemantapan ekosistem yang ada  agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia secara berkelanjutan.
Pemanfaatan secara lestari bagi terjaminnya sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan :
  1. Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam.
  2. Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar.
2.2  Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme. Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membntuk manusia Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut:
1. Pembangunan berwawasan lingkungan
Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik.
2. Kualitas Lingkungan hidup
Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga agar dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan jenisnya, sumber daya alam di bagi kedalam 2 macam jenis, yaitu :
  1. Sumber daya alam hayati/biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain.
  2. Sumber daya alam non hayati/abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati. Contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain.
Berdasarkan pemanfaatannya, sumber daya alam di bagi menjadi 5 macam, yaitu :
  1. Sumber daya alam materi, yang di manfaatkan adalah materi sumber daya alam tersebut. Contoh: bahan galian yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan.
  2. Sumberdaya alam hayati adalah sumber daya yang memanfatkan makhluk hidup meliputi hewan dan tumbuhan.
  3. Sumber daya alam energi yang dimanfaatkan adalah energi yang tekandung dalam sumber daya alam tersebut. Contoh: bahan bakar minyak.
  4. Sumber daya alam ruang merupakan pemanfaatan ruang atau tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya.
Sumber daya alam waktu: Sumber Daya Alam yang pemanfaatannya tergantung waktu. Contoh: Sawah tadah hujan hanya dapat difungsikan saat musim penghujan
Sumber daya alam berdasarkan nilai ekonomis atau nilai kegunaannya dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
  1. Sumber Daya Alam Ekonomis Tinggi merupakan sumber daya alam yang dalam mendapatkannya memerlukan biaya yang tinggi. Contoh : mineral dan logam mulia seperti emas, perak, intan.
  2. Sumber Daya Alam Ekonomis Rendah merupakan sumber daya alam yang dalam mendapatkannya memerlukan biaya yang relatif murah. Contoh: Pasir, Batu.
  3. Sumber Daya Alam nonEkonomis merupakan sumber daya alam yang dalam mendapatkannya tidak memerlukan biaya. Contoh : Udara, Sinar dan Panas Matahari
Sumber daya alam berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan ke dalam 5 kelompok, yaitu:
  1. Sumber daya lahan atau tanah.
  2. Sumber daya hutan.
  3. Sumber daya air.
  4. Sumber daya laut.
  5. Sumber daya mineral
 Sumber daya alam menurut Barlow dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu :
  1. Sumber daya alam yang dapat diperbarui.
  2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
  3. Sumber daya alam yang memiliki sifat gabungan sumber daya biologis dan Sumber daya tanah (lahan).
2.3  Penyebab dan Dampak Masalah Lingkungan Hidup
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.

2.4  Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup
Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya.
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global
2.5  Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan
Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.
2.6  Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha atau upaya sebagai berikut:
1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi.
11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
12. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu dikurangi karena dianggap kurang efisien.
13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.
2.7  Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
2.8 Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai berikut:
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi alam hayati.
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.
4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.














BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
a. konservasi sumber daya alam dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya alam yang dapat menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragamannya.

b. Sumber daya alam itu terbagi menjadi dua yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

3.2 Saran
Saran kami kepada para pembaca, makalah kami ini tidak luput dari yang namanya kekurangan. Untuk itu kami mengaharapkan saran-saran dari para pembaca yang sifatnya membangun, agart makalah kami yang selanjutnya bisa lebih baik lagi.

3.3 Jawaban Pertanyaan

1.      Uraikanlah mengapa konservasi sumberdaya alam perlu dilakukan
Jawab: karena konservasi merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian ddan keseimbangan flora,fauna, tanah dan air serta komponen ekosistem lainnya agar tetap serasi dan seimbang.
2.      Uraikanlah hubungan antara peningkatan jumlah penduduk dengan kualitas sumber daya alam
Jawab : Peningkatan jumlah penduduk akan berimbas pada peningkatan jumlah kebutuhan akan diperoleh dari lingkungan. Bila hal ini tidak dilakukan dengan bijak akan menyebaban penurunan kualitas lingkungan.
3.      Salah satu nilai yang terkandung di alam adalah nilai ilmiah, yaitu karena alam merupakan sumber plasma nutfah. Jelaskan mengapa plasma nuthfah perlu dipertahankan!
Jawab : Karena plasma nuthfah meliputi 2 jenis konservasi keanekaragaman hayati, secara in-situ maupun ex-situ, dengan begitu jika plasma nuthfah terus dipertahankan akan melestarikan flora dan fauna di Indonesia.
4.      Tuliskanlah kelebihan dan kekurangan konservasi secara in-situ
Jawab : kelebihan konservasi secara in-situ yang dikembang biakkan pada habitat aslinya, misalnya konservasi orangutan di Taman Nasional Gunung Laser dan Taman Nasional Tanjung Puting;konservasi komodo; badak di ujung kulon dan lain-lain
5.      Uraikanlah pada kondisi bagaimanakah konservasi secara ex-situ dilakukan
Jawab : konservasi ex-situ dilakukan diluar habitat aslinya, misalnya konservasi buaya di Asam kumbang Medan; mengembangbiakkan hewan-hewan di kawasan penangkaran, seperti Kebun binatang.
6.      Uraikanlah perbedaan Cagar Alam dengan suaka margasatwa!
Jawab : Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
7.      Tuliskanlah satu contoh kearifan local tentang konservasi alam yang ada di daerah anda. Jelaskan mengapa kearifan local tersebut dikategorikan sebagai kegiatan konservasi alam!
Jawab : Bentuk kearifan local merupakan upaya konservasi sumberdaya alam dalam menjaga keseimbangan alam yang perlu dilestarikan dan dibudidayakan.
Contohnya Pembuatan kebun binatang dan menanami tumbuhan karet.
8.      Salah satu zona buffer yang mampu mengurangi dampak bahaya banjir bagi kota Medan adalah kawasan Sibolangit. Jelaskan apa hubungan keerpeliharaan hutan dikawasan Sibolangit dengan bahaya banjir di kota Medan!
Jawab : hubungan keterpeliharaan hutan dikawasan Sibolangit dengan bahaya banjir di kota Medan adalah, tingkat kemiringan daaerah sibolangit yang memungkinkan apabila gundul hutannya maka air dari pegunungan akan langsung mengenai daerah medan, dan akhirnya Medan mengalami banjir yang hebat hal itu disebabkan tidak ada akar-akar yang menahan air.
9.      Uraikanlah hubungan penggunaan pupuk organic dengan konservasi pengawetan tanah
Jawab :hubungan penggunaan pupuk organic dengan konservasi pengawetan tanah adalah pembusukan yang dilakukan oleh tumbuhan atau pupuk  membuat kualitas tanah menjadi subur dan menghidupkan banyak mikroorganisme.
10.  Tuliskanlah fungsi utama jalur hijau dan hutan kota yang ada di wilayah perkotaan
Jawab : Fungsinya adalah mengontrol komposisi gas di atmosfer(penyerap limbah CO2 dan penghasil O2), hutan juga menjaga kestabilan tanah dan berperan penting dalam menyerap air sehingga turut mempertahankan air bawah tanah.











DAFTAR PUSTAKA

Supriatna,Jatna,dkk. 2007. Biologi Konservasi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia http://www.biology-online.org/dictionary/Conservation
http://ponorogozone.com/pecinta-alam/konservasi-sumber-daya-alam